Pusaka Junjung Derajat

Pusaka Junjung Derajat

Pusaka tingkat derajat atau tongkat junjung derajat, tongkat itu berbentuk ini: MENEHONO TEKEN MARANG WONG WUTO
Artinya: BERILAH TONGKAT KEPADA ORANG BUTA

Contoh orang yang buta mata hatinya yang harus megang pusaka tongkat junjung derajat:
1. Orang yang hafal Al-Qur'an, hadist dan tahu beberapa bentuk ilmu dia enggan memberikan ilmunya kepada orang lain, perkecualian dia mau memberikan ilmunya kalau ada syaratnya dengan cara memberi mahar sekian
2. Banyak ustadz atau tukang ceramah yang memberikan tarif tinggi, bahkan mengharap diberi bayaran untuk berceramah
3. Punya rumah mewah tetapi tidak tahu kondisi bahwasanya banyak tetangganya yang harus di bantu
4. Pejabat-pejabat sudah tahu negaranya melarat malah banyak yang korupsi milyaran rupiah
5. Seorang anak yg tidak tahu diri kepada orang tuanya, orang tuanya susah payah cari nafkah buat si anak tetapi anak itu menjadi duri di dalam daging orang tuanya, 6. Murid yang murtad, gurunya udah memberi ilmunya dengan ikhlas tanpa mengharap bayaran, tetapi dia menjelek-jelekkan ajaran gurunya dan menjelek-jelekkan nama baik gurunya
7. Masyarakat sudah tahu agama itu membawa kebenaran dan kesucian tetapi dia malah hidup di dunia memperbanyak maksiat dan dosa. Jadi gak salah kalau Allah memberi azab padanya, tetapi dia gak sadar lalu mengatakan: "Mengapa Tuhan mengujiku?"
8. Banyak kyai-kyai malah gak mengajari ngaji tetapi malah royokan mencari kursi di dunia politik.

Semoga bermanfaat dan berbarokah. Aaaamiiin.

Joko pentil, ayo til, dila dilo ayu lo, nogo sabrang ayo brang, buka tenong ayo nong, berangkat ngaji ayo ji, jimat rojo.....joko pentil. HULAHILO (LAA ILAHA ILLALLAH). Isi dari pusaka tongkat junjung derajat.

Bangkalan, 4 Oktober 2015

Komentar

Postingan Populer