Napak Tilas Perjuangan Sang Muassis
Napak tilas Perjuangan Sang Muassis
Santri yang baik bukan terletak pada kepandaian intelektualnya, tetapi santri yang bisa mengikuti dan melanjutkan perjuangan sang guru" begitulah makolah yang disampaikan As- said Al- habib Muhammad bin malik Al Makki- muftil haromain--
Makolah diatas patut dijadikan refleksi bagi kita sebagai Alumni/ santri, keluar dari pesantren / perguruan kemudian putus silaturrahmi dengan Almamater/ seragam perguruan yang banyak memberikan ilmu da arti sebuah kehidupan, tidak ada kata " Mantan atau Mufaroqoh" dalam kamus santri, analoginya, santri setelah pulang dan mengabdi di tengah- tengah masyarakat' ibarat lampu yang terus menyala' artinya lampu bisa menyala karena ada gardu induk yang mampu menyimpan dan terus memberikan daya kekuatan, memang tidak kasat mata namun begitu terasa doa sang guru.
Banyak cara yang bisa dilakukan seorang santri untuk terus bisa " muwesolah" pada kiyai/ guru, salah satu diantaranya adalah kegiatan Napak tilas ini, kita bisa mengingat kembali kenangan indah di pesantren sekaligus bisa menghayati nilai- nilai perjuangan kiyai yang begitu tabah dan ikhlas dalam melestarikan perjuangan risalah islamiyah.
Umumnya kita terjebak,memandang kesuksesan seseorang pada sebuah hasil akhir, sementara kurang begitu perhatian terhadap proses yang dilaluinya.
tentu kita kagum dan takjub, melihat PP ipps pm da nd bkl dulu yang begitu besar dan menjadi 'Ikon' perguruan kecil Yg bisa menembus Asia dan daerah, namun yang perlu di garis bawahi bahwa itu prosesnya panjang.
Tidak ada kesuksesan tanpa adanya sebuah perjuangan, begitupula kebahagiaan, tidak kebahagiaan tanpa adanya sebuah pengorbanan, cukuplah 5 pemuda di bawah umur membuat perguruan itu besar
Akhirnya, marilah kita ikuti Napak tilas ini dengan penuh penghayatan dan keikhlasan, semoga barokah nya terus mengalir pada kita. AMIN
Santri yang baik bukan terletak pada kepandaian intelektualnya, tetapi santri yang bisa mengikuti dan melanjutkan perjuangan sang guru" begitulah makolah yang disampaikan As- said Al- habib Muhammad bin malik Al Makki- muftil haromain--
Makolah diatas patut dijadikan refleksi bagi kita sebagai Alumni/ santri, keluar dari pesantren / perguruan kemudian putus silaturrahmi dengan Almamater/ seragam perguruan yang banyak memberikan ilmu da arti sebuah kehidupan, tidak ada kata " Mantan atau Mufaroqoh" dalam kamus santri, analoginya, santri setelah pulang dan mengabdi di tengah- tengah masyarakat' ibarat lampu yang terus menyala' artinya lampu bisa menyala karena ada gardu induk yang mampu menyimpan dan terus memberikan daya kekuatan, memang tidak kasat mata namun begitu terasa doa sang guru.
Banyak cara yang bisa dilakukan seorang santri untuk terus bisa " muwesolah" pada kiyai/ guru, salah satu diantaranya adalah kegiatan Napak tilas ini, kita bisa mengingat kembali kenangan indah di pesantren sekaligus bisa menghayati nilai- nilai perjuangan kiyai yang begitu tabah dan ikhlas dalam melestarikan perjuangan risalah islamiyah.
Umumnya kita terjebak,memandang kesuksesan seseorang pada sebuah hasil akhir, sementara kurang begitu perhatian terhadap proses yang dilaluinya.
tentu kita kagum dan takjub, melihat PP ipps pm da nd bkl dulu yang begitu besar dan menjadi 'Ikon' perguruan kecil Yg bisa menembus Asia dan daerah, namun yang perlu di garis bawahi bahwa itu prosesnya panjang.
Tidak ada kesuksesan tanpa adanya sebuah perjuangan, begitupula kebahagiaan, tidak kebahagiaan tanpa adanya sebuah pengorbanan, cukuplah 5 pemuda di bawah umur membuat perguruan itu besar
Akhirnya, marilah kita ikuti Napak tilas ini dengan penuh penghayatan dan keikhlasan, semoga barokah nya terus mengalir pada kita. AMIN
Komentar
Posting Komentar