Arti dan Makna Cublak-Cublak Suweng

Arti dan makna lagu Cublak-cublak Suweng yang mengejutkan masa kini

Sunan Giri memang seorang ulama sekaligus budayawan yang sangat hebat. Dakwahnya tidak memaksa namun justru menjadikan rasa untuk hanyut didalamnya. Metode ini ternyata sangat ampuh untuk menjadikan daya tarik orang-orang jawa awam terhadap Islam. Melalui seni budaya yang berupa gamelan, tembang, ataupun karya sastra lainnya menjadikan Sunan Giri sebagai sosok yang dikagumi hingga kini. Salah satu karyanya adalah Cublak-cublak suweng yang ternyata mengandung makna yang dalam. Berikut ini makna lagu dolanan Cublak-Cublak Suweng

Cublak-cublak suweng
Suwenge ting gelenter
Mambu ketundung gudhel
Pak empong lera-lere
Sopo ngguyu ndelikake
Sir-sir pong dele kopong
Sir-sir pong dele kopong


Ada tempat harta berharga, yaitu Suweng (Suwung, Sepi, Sejati) atau Harta Sejati.

Harta Sejati itu berupa kebahagiaan sejati sebenarnya sudah ada berserakan di sekitar manusia.

Banyak orang berusaha mencari harta sejati itu. Bahkan orang-orang bodoh (diibaratkan gudel) mencari harta itu dengan penuh nafsu ego, korupsi dan keserakahan, tujuannya untuk menemukan kebahagiaan sejati.

Orang-orang bodoh itu mirip orang tua ompong yang kebingungan. Meskipun hartanya melimpah, ternyata itu harta palsu, bukan Harta Sejati atau kebahagiaan sejati. Mereka kebingungan karena dikuasai oleh hawa nafsu keserakahannya sendiri.

Barang siapa bijaksana, dialah yang menemukan tempat Harta Sejati atau kebahagian sejati. Dia adalah orang yang tersenyum-sumeleh dalam menjalani setiap keadaan hidup, sekalipun berada di tengah-tengah kehidupan orang-orang yang serakah.

Untuk sampai kepada Tempat Harta Sejati (Cublak Suweng) atau kebahagiaan sejati, orang harus melepaskan diri dari kecintaan pada harta benda duniawi, mengosongkan diri, rendah hati, tidak merendahkan sesama, serta senantiasa memakai rasa dan mengasah tajam Sir-nya/hati nuraninya.

1. Cublak-cublak suweng
Cublak Suweng = tempat Suweng. Suweng adalah anting perhiasan wanita Jawa. Jadi, Cublak-cublak suweng, artinya ada tempat harta berharga, yaitu Suweng (Suwung, Sepi, Sejati) atau Harta Sejati.

2. Suwenge teng gelenter
Suwenge Teng Gelenter = suweng berserakan. Harta Sejati itu berupa kebahagiaan sejati sebenarnya sudah ada berserakan di sekitar manusia.

3. Mambu ketundhung gudel
Mambu (baunya) Ketundhung (dituju) Gudel (anak Kerbau). Maknanya, banyak orang berusaha mencari harta sejati itu. Bahkan orang-orang bodoh (diibaratkan Gudel) mencari harta itu dengan penuh nafsu ego, korupsi dan keserakahan, tujuannya untuk menemukan kebahagiaan sejati.

4. Pak empo lera-lere,
Pak empo (bapak ompong) Lera-lere (menengok kanan kiri). Orang-orang bodoh itu mirip orang tua ompong yang kebingungan. Meskipun hartanya melimpah, ternyata itu harta palsu, bukan Harta Sejati atau kebahagiaan sejati. Mereka kebingungan karena dikuasai oleh hawa nafsu keserakahannya sendiri.

5. Sopo ngguyu ndhelikake
Sopo ngguyu (siapa tertawa) Ndhelikake (dia yang menyembunyikan). Menggambarkan bahwa barang siapa bijaksana, dialah yang menemukan Tempat Harta Sejati atau kebahagian sejati. Dia adalah orang yang tersenyum-sumeleh dalam menjalani setiap keadaan hidup, sekalipun berada di tengah-tengah kehidupan orang-orang yang serakah.

6. Sir-sir pong dele kopong
Sir (hati nurani) pong dele kopong (kedelai kosong tanpa isi). Artinya di dalam hati nurani yang kosong. Maknanya bahwa untuk sampai kepada Tempat Harta Sejati (Cublak Suweng) atau kebahagiaan sejati, orang harus melepaskan diri dari kecintaan pada harta benda duniawi, mengosongkan diri, rendah hati, tidak merendahkan sesama, serta senantiasa memakai rasa dan mengasah tajam Sir -nya / hati nuraninya.

Kesimpulan dari lagu ini kurang lebih sebagai berikut:
untuk mencari harta janganlah menuruti hawa nafsu tetapi semuanya kembali ke hati nurani yang bersih. Tidak dipengaruhi hawa nafsu.. Dengan hati nurani akan lebih mudah menemukannya, tidak tersesat jalan hingga lupa akan akhirat.

Jakarta, 7 Agustus 2016

Komentar

Postingan Populer