Paksi/Pesi Kurung

PESI KURUNG, Pesi atau beberapa orang menyebutnya dengan peksi, merupakan bagian dari sebuah keris yang terletak pada pangkal atau bongkot, yakni badan keris di bagian ujung bawah. Pesi merupakan satu kesatuan dengan bilahnya yang menjadi tangkai dan masuk ke dalam hulu sehingga tidak terlihat dari luar. Panjang pesi keris normal rata-rata 6-7 cm, berbentuk macam-macam ada yang bulat gilig, ada agak pipih, bahkan untuk tangguh sepuh sekali berbentuk kotak. Karena “sesuatu hal” pesi ini terpisah dari bilahnya dan terkurung dalam hulu keris sehingga kemudian disebut pesi kurung.

Pesi kurung yang dianggap ndayani (memiliki tuah)  adalah pesi yang secara tidak sengaja tertinggal di dalam hulu keris dan tidak bisa dikeluarkan. Banyak yang mempercayai bahwa tuah keris tersebut secara isoteris berpindah atau manjing di hulu tersebut karena saking bersatunya antara kayu dan besi, bagai bersatunya lingga dan yoni yang sejati. Jimatan pesi kurung sangat langka karena tidaklah mungkin seorang pemilik rela merusak pusakanya tersebut, ibarat memang sudah waktunya sang pesi harus terpisah dan terlepas dari bilahnya. Sebagai contoh pesi kurung sering kita temukan oleh sebab karatan  alami dalam jangka waktu yang sangatlah lama maka pesi terputus dan tertinggal di dalam hulu (deder), hal lain lagi karena kepercayaan orang tua jaman dahulu untuk “penyatuan” dengan keris  bagian pesi dililit dengan rambut sendiri yang kemudian menjadi lengket, ketika mencoba mengulir untuk membuka justru menjadi patah dan tertinggal di dalam hulu keris.

Menurut kepercayaan-kepercayan yang berkembang kegunaan atau daya pesi kurung diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Kekebalan/kedigdayaan pada pemilik atau pembawa
2. Jika digunakan untuk menagih hutang, akan membawa hasil.
3. Jika berhadapan dengan musuh dapat menjatuhkan mental lawan terlebih dahulu.
4. Menambah kewibawaan pemilik atau pembawa.
5. Jika dibawa oleh orang yang berperkara hukum bisa selamat atau lolos.
6. Jika dipakai berdagang dapat membantu pemilik atau pembawa (semacam penglarisan).
7. Dan untuk kepuasan dalam rumah tangganya.

Dari sudut pandang sebetulnya kepercayaan-kepercayaan lokal yang berkembang seputar mitos pesi kurung masih bisa diterima dengan penalaran, karena banyak juga diketemukan pesi memiliki motif gambar pamor sebagaimana yang ada pada permukaan bilah keris, mengingat cara pembuatannya pada saat bilah yang terbuat dari logam besi sudah mulai terbentuk, kodokan atau bakal keris yang memanjang itu masih mengikuti alur pamor yang ada pada bilahnya. Dan tentu saja kepercayaan mengenai tuah pesi kurung yang beraneka rupa dan guna berbanding lurus  atau mengikuti pamor pada bilah keris yang beraneka rupa pula.

25 Maret 2017

Komentar

Postingan Populer