Gus Miek

GUS MIEK, KONTROVERSI DAKWAH DAN HORMATNYA KIAI JAZULI

Sebagai seorang pendakwah dan pejuang agama, Gus Miek mendapatkan banyak halangan dalam berdakwah. Cara dakwah Gus Miek menimbulkan banyak kontroversi, pro dan kontra sesama Kiai ataupun Ulama. Bahkan didalam ormas NU pun banyak yang tidak setuju dengan cara dakwah Gus Miek. KH Ahmad Siddiq salah satu Kiai yang sangat berpengaruh di NU, sangat menentang cara Gus Miek berdakwah. Akan tetapi, dikemudian hari Kiai Ahmad justru menjadi orang dekat Gus Miek bahkan menjadi besan Beliau.

Gus Miek sebagai seorang putra Kiai terlihat sering keluar masuk arena perjudian, tempat mabuk mabukan hingga tempat prostitusi atau pelacuran.

Gus Miek tidak cuman bergaul dengan para penjudi, bahkan Gus Miek ikut terlibat dalam perjudian. Ketika Gus Miek berjudi seakan tiada batas waktu, berjam jam bahkan berhari hari tanpa henti dengan lawan main berganti ganti. Dan anehnya, Gus Miek selalu menang dalam setiap perjudian.

Sering terlihat berkumpul dengan para pemabuk dan sering kali terlihat Gus Miek menenggak bir hitam (kata Gus Dur, bir hitam adalah kesukaan Gus Miek). Terkadang berbotol botol, hingga satu krat lebih Beliau habiskan. Tanpa sekalipun Gus Miek terlihat mabuk, sesuatu hal yang sangat sulit untuk dilakukan meskipun oleh seorang peminum hebat sekalipun.

Satu persatu para penjudi, pemabuk hingga para wanita malam yang sering berkumpul dengan Gus Miek akhirnya sadar. Hati mereka telah tercuri oleh tutur kata Gus Miek, oleh nasehat nasehat Beliau.

Lain lagi dengan yang dialami Kiai Jazuli, sebagai seorang pendiri pondok Ploso dan sebagai orang tua Gus Miek. Kiai Jazuli sering kali mendapatkan teguran dari Kiai lain perihal pergaulan Gus Miek.
Tingkah laku dan cara dakwah Gus Miek seakan memporak porandakan tatanan agama yang diajarkan oleh guru ngaji di masjid masjid, langgar hingga yang diajarkan para Kiai di pesantren. Semua itu sempat membuat gundah hati Kiai Jazuli. Akan tetapi banyak pula Kiai yang mendukung dan menghormati cara dakwah yang dilakukan oleh Gus Miek. Seperti KH Hamid Pasuruan, Mbah Mundzir Bandar Kidul Kedir, Mbah Ud Pagerwojo, Mbah Dalhar Gunung Pring dan KH Hamid Kajoran Magelang adalah sebagian dari Kiai yang mendukung Gus Miek. Dan Beliau Beliau itu adalah para Ulama yang sangat dihormati oleh KH jazuli.

Setelah bertahun tahun dari semenjak Gus Miek kecil, begitu banyak keanehan yang di saksikan oleh Kiai Jazuli. Dan banyaknya masukan yang diperoleh dari para Kiai besar. Kiai Jazuli akhirnya paham dan mengerti, apa yang dilakukan dan apa yang terjadi pada putra ke tiganya itu. Bahkan semenjak pernikahan Gus Miek yang kedua kalinya, Kiai Jazuli boso pada Gus Miek. Kiai Jazuli bicara dengan sangat sopan dan hormat pada Gus Miek. Semua itu Kiai Jazuli lakukan kerena keluasan hati, ilmu dan pandangan Beliau. Hingga Kiai Jazuli merasa bahwa derajat Gus Miek itu lebih tinggi dibandingkan Beliau di depan Alloh.

Begitulah salah satu adab kesopanan yang diajarkan oleh Kiai Kiai Nu, ulama nusantara. Bukan cuma sekedar teori dan basa basi, semua itu telah dicontohkan oleh Beliau Beliau, ulama ulama kita.

Al Fatihah..

Komentar

Postingan Populer