Tombak Si Ragureh

TOMBAK SI RAGUREH
Di kisahkan ada seorang anak muda yg sangat alim, digdaya & sakti mandraguna sehingga menguasai ilmu peperangan dengan sangat baik. Beliau adalah Kanjeng senapati Purnajiwa ( purnajaya) atau Sheikh Zainal Abidin bin Nyai Gede Kedaton binti Syekh Panembahan Kulon bin Prabu Satmata (Sunan Giri) Gresik
Kemampuan bela diri & ilmu peperangan ini membuat beliau dipercaya oleh pihak kerajaan sebagai salah satu pimpinan satuan tentara perang untuk menumpas pemberontakan di Blambangan
Sepulangnya dari Blambangan, tepatnya di daerah Besuki beliau memisahkan diri dari rombongan tentara kerajaan. karena bermaksud untuk menemui pamannya di pulau Madura. Tetapi belia untuk menyebrang ke Madura mengalami kesulitan karena tidak ada perahu yg bisa dinaikinya. Tiba2 datang seekor ikan paus putih ( ikan mondung ) datang menghampirinya & menawarkan diri untuk mengantarnya ke pulau Madura. Setelah sampai di pulau Madura beliau berterimakasih & berjanji pada ikan tersebut "KALAU SAMPAI ADA ANAK KETURUNANKU MEMAKAN DAGINGMU & KETURUNANKU, SEMOGA DIKENAI PENYAKIT KULIT (BELANG)
Belia sangat dekat dengan Raja Cakraningrat Bangkalan. beliau di anugerahi tanah pendidikan di daerah Kwanyar pesisir selatan Bangkalan. Tempat beliau tinggal & menyebarkan agama Islam.
Suatu ketika beliau mengadakan pertemuan dengan Raja Cakraningrat di gunung gegger. Untuk membicarakan berbagai hal, baik tentang kerajaan maupun tentang dakwah ajaran Islam di daerah kekuasaan Raja Cakraningrat. Karena sangat eratnya hubungan mereka berdua. Raja Cakraningrat minta di doakan agar anak cucunya agar menjadi pemimpin yang baik dan sukses di dunia dan akhirat. Lalu beliau berkata, "Dinda Cakraningrat saya juga minta kepadamu. Bantulah anak2 keturunanku dalam segala hal, saya tidak ingin di kemudian hari ada orang yang sewenang-wenang terhadap anak turunnya. Kemudian beliau mengangkat kedua tangannya berdo'a dan di Amini oleh Cakraningrat. Do'a beliau, "Ya Allah, tammbahkanlah atas kami (anak keturunan kami), dan atas mereka (Cakraningrat dan keturunannya) dan janganlah engkau kurangi atas kami dan mereka, kenikmatan dunia dan kenikmatan akhirat. "Ya Allah, Engkaulah dzat terdahulu maka tidak ada sesuatu apapun sebelum engkau, dan Engkaulah dzat yang terakhir, maka tidak ada sesuatu apapun sesudah Engkau, dan Engkau berkuasa atas segala sesuatu. Semoga Allah mengampuni dosa kami dan dosa mereka dengan rahmat-Mu, wahai Dzat yang pengasih diantara para pengasih.Aamiin.
Setelah do'a selesai terdengar suara petir menggelegar sangat dahsyat. Kau Cakraningrat berkata,"kanda kiai, kiranya petir ini yang akan menjadi saksi perjanjian kita. Lalu Cakraningrat menganugerahkan sebuah bukur emas untuk menjadi kenang kenangan.
Setelah beberapa tahun kemudian Cakraningrat sowan ketempat kediaman sunan Cendana di Kwanyar. Setelah melewati pekarangannya, betapa kagetnya Cakraningrat melihat bukur pemberiannya dibuat tempat makanan bebek peliharaannya. Timbul dalam hati Cakraningrat bertanya2. Apakah kiyai tidak tahu kalau bukur yg dibuat tempat makanan bebeknya itu terbuat dari emas. Setelah bertemu dengan beliau, mereka melepas rindu dan berbasa basi, Cakraningrat teringat bukur emas pemberiannya. Namun Cakra ningrat tidak ingin menyinggung perasaan beliau. Sehingga Cakraningrat berbicara dengan tutur bahasa yang sangat halus, sopan & penuh ke hati2an. Serta dengan cara yang sangat santun. "Kanda kiai, rupanya senang memelihara itik, tapi apakah itik sebanyak itu cukup di kasih makan hanya dengan sekali bukur emas?" Kanya Cakraningrat. Namun Sunan Cendana tidak terpengaruh sama sekali dengan ucapan Cakraningrat. Kemudian beliau menjawab, "yah begitulah itik, makan saja terus. Seandainya aku kasih makan sebukur emas itu lagi tidak akan merasa kenyang2. Mendengar jawaban itu Cakraningrat mengerti bahwa sunan Cendana tidak suka kemewahan duniawi. Baik emas permata maupun kemewahan dunia lainnya beliau anggap wadah yang sama.
Dan konon dahulu pernah terjadi huru hara tepatnya di desa Tebul kuanyar. Dengan kemunculan seekor ular piton besar yg suka memangsa binatang ternak warga. Tentu saja warga menjadi resah dan ketakutan. Klo binatang ternak mereka sudah habis dimangsa ular tersebut sangat tidak mustahil giliran mereka yang akan menjadi mangsa berikutnya. Akhirnya warga sepakat melaporkan kejadian tersebut ke pihak pemerintah. Namun setelah mereka melihat ular tersebut mereka tidak sanggup karena persenjataannya mereka yang masih tradisional waktu itu. Dan akhirnya warga memutuskan untuk sowan dan minta bantuan Sunan Cendana. Setelah mereka sowan beliau tidak langsung menyanggupinya. Beliau bermunajat, memohon petunjuk Allah SWT. Kemudian beliau mendatangi tempat ular besar itu bersarang, tak lama kemudian terdengar suara mendesis yang menandakan ular itu mau keluar
Begitu si ular menyebutkan kepalanya, langsung di gerakkan tongkatnya ke kepala ular tersebut, seketika itu juga si ular langsung lemas tak berdaya. Kemudian sunan Cendana langsung segera merebut dan memotong lidah ular tersebut dengan kerisnya. Sesampainya ditempat kediamannya beliau asapin lidah ular tersebut dengan asapnya merang ketan hitam sambil di urut dan di pijit dengan tangannya kemudian dengan izin Allah SWT berubah menjadi sebilah tombak yg sangat ampuh dan beliau memberinya nama tombak si RAGUREH.

Komentar

Postingan Populer